Pages

Senin, 17 Januari 2011

BENDUNGAN RIAM JERAWI

Rencana Bendungan Riam Jerawi terletak di Kabupaten Katingan, Provinsi Kalimantan Tengah. Sumber Air akan memanfaatkan aliran sungai Baraoi – Mendawai, yang merupakan sungai utama di Kabupaten Katingan yang direncanakan dengan mempertimbangkan aspek teknis (topografis dan geologi), letak daerah layanan, dan aspek kelestarian maka lokasi bendungan dipilih di daerah hulu, dengan Daerah Tangkapan Air berupa hutan

DAERAH ALIRAN SUNGAI
Rencana bendungan Riam Jerawi memiliki Daerah Aliran Sungai (DAS) seluas 635,46 km2, dengan panjang sungai 21,106 km, kemiringan sungai rerata 0,216, lebar sungai 50 m – 100 m. Topografi DAS undulasi, dengan elevasi + 108 m s/d + 1000 m, Stasiun Hujan yang digunakan untuk analisa studi kelayakan adalah stasiun Kasongan, Batu Badinding, Tjilik Riwut dan Stasiun Klimatologi Tjilik Riwut

CURAH HUJAN
Berdasarkan pencatatan hujan dari Stasiun Hujan Kasongan dari tahun 1997 sampai dengan 2006 didapat data hujan tahunan sebesar 2.473,22 mm per tahun, jumlah hari hujan rerata  129 hari.

DEBIT BULANAN
Debit bulanan pada lokasi Bendungan Riam Jerawi berdasarkan metode F.J. Mock diperoleh data aliran rata-rata tahunan 970,235  juta m3, volume hujan rerata tahunan 1.835,2 juta m3, koefisisen runoff 0,53.

SEDIMENTASI
Dengan menggunakan parameter DAS dan data hujan Erosi DAS yang menjadi aliran, maka sedimentasi waduk yang dianalisis dengan metode USLE dan Soil Erosion Design Curve diperoleh data umur waduk bervariasi mulai 40 tahun – 140 tahun.

Metode USLE
§  Total sedimen potensial           : 962.722 m3/tahun
§  Laju Sedimentasi                       : 1,515 mm/tahun
Metode Soil Erosion Design Curve
§  Total sedimen potensial           : 2.382.975 m3/tahun
§  Sedimen Rate                            : 3,75 mm/tahun

Hasil Analisis digunakan
§  Laju Sedimentasi                       : 3,75 mm/tahun
§  Sedimen 100 tahun                  : 231,149 juta m3
§  Trap Effisiensi                            : 0,97 (brune)


Dalam menetapkan tinggi bendungan yang paling optimal maka dilakukan simulasi waduk yang ditetapkan berdasarkan kondisi topografi tapak bendungan, volume aktif waduk yang memberikan nilai output (daya paling optimum), berkaitan dengan umur waduk, tinggi bendungan yang memberikan nilai output (daya) paling optimum, tinggi bendungan yang memberikan nilai ekonomis (EIRR) paling optimum.


Potensi Tampungan Bendungan Riam Jerawi


Tampungan mati (100 th) : 231,149 juta m3

Hasil Optimasi Waduk
  • Elev.  MAN             : +224 m
  • Umur Waduk        : 100 th
  • Produksi                 : 389 MWH/hari






















KAJIAN DAYA LISTRIK

Kondisi Muka air Waduk > + 215 m

Jam s/d Jam
Lama (jam)
Daya (MW)
Produksi Energi (MWH)
0
7
7
1
7
9
18
9
2
20
18
19
1
57
57
19
21
2
72
144
21
22
1
67
67
22
23
1
57
57
23
24
1
32
32



Total
384

  Kondisi Muka air Waduk  + 118 m s/d + 215 m
Jam s/d Jam
Lama (jam)
Daya (MW)
Produksi Energi (MWH)
0
7
7
1
7
9
18
9
4
36
18
19
1
31
31
19
21
2
46
92
21
22
1
41
41
22
23
1
31
31
23
24
1
6
6



Total
244
  
CURAH HUJAN RANCANGAN
Hujan Rancangan di analisis dengan metode statistik, terpilih dengan sebaran Log Pearson III dan hujan Probable Maximum Precipitation (PMP) dimana curah hujan PMP dihitung berdasarkan persamaan Hersfield didapat curah hujan PMP sebesar 439,55 mm

No
Tr
Distribusi Log Person III
1
1,25
60,691
2
2
106,751
3
5
132,259
4
10
148,262
5
25
167,738
6
50
181,804
7
100
195,583
8
1000
240,913


BANJIR RANCANGAN

Analisis hidrograf banjir dihitung dengan metode Empiris hidrograf satuan Nakayasu, Debit puncak Banjir adalah sebagai berikut :.

Kala Ulang (tahun)
Nakayasu (m3/det)
Q 1
395,32
Q 2
987,39
Q 5
1.333,54
Q 10
1.555,98
Q 25
1.833,20
Q 50
2.059,82
Q 100
2.275,80
Q 1000
3.005,40
Q PMF
6.252,11



Hidrograf Banjir Nakayasu dengan berbagai Kala Ulang











PENELUSURAN BANJIR

Data teknis untuk perhitungan routing banjir yaitu :
§  Q yang dicoba yaitu Q 1000 dan Q PMF
§  Kurva tampungan Bendungan Riam Jerawi
§  Elevasi crest spillway yaitu + 224,00
§  Lebar kotor spillway (berdasarkan nilai ekonomis dan pertimbangan topografi) adalah 50 m

Level muka air banjir PMF +228,10 m ditambahkan tinggi jagaan untuk muka banjir PMF sebesar 1,5 m maka elevasi puncak bendungan + 229,60 m ~ +230.00 m.

HIDROGRAF Inflow – Outflow












DATA TEKNIS BENDUNGAN

Tipe
Timbunan Batu dengan inti tegak
Elevasi puncak Bendungan
+ 230,0
Lebar puncak Bendungan
20 m
Panjang puncak Bendungan
1.300 m
Kemiringan lereng hulu
1 V : 2,5 H
Kemiringan lereng hilir
1 V : 2,2 H
Mercu Tetap Ogee
5 x 50 m
Pintu Radial
10 x 5 m
Saluran peluncur (panjang x lebar)
860 m x 110 m
Kolam Olak
USBR Type III
Zona 1
Inti kedap air, 2.076.000 m3
Zona 2
Lapisan filter, 673.000 m3
Zona 3
Timbunan transisi
Zona 4
Zona Rock-fill, agak kasar,
Zona 5
Zona Rock-fill, kasar
Zona 6
Rip-rap, 333.000 m3
Timbunan Rock-fill  3, 4 dan 5
11.624.000 m3
Elevasi MAN
+ 224,0
Elevasi MAB
+ 228,10
Volume Tampungan Total
720,117 juta m3
Volume Tampungan Aktif
488, 968 juta m3
Volume Tampungan Mati
231,149 juta m3
Daya terpasang
2 x 36 MW



DENAH  BENDUNGAN RIAM JERAWI



















TYPICAL TUBUH BENDUNGAN DAN PENAMPANG MEMANJANG



DENAH DAN POTONGAN MEMANJANG PELIMPAH














DENAH DAN POTONGAN MEMANJANG TEROWONG PENGELAK
DAN INTAKE














LOKASI RENCANA BENDUNGAN

1 komentar:

  1. terima kasih bang infonya
    pas banget data2nya bwt tugas konstruksi bendungan saya. . .

    BalasHapus