Pages

Minggu, 08 Januari 2012

Kisah awal tahun 2012 di Jakarta

Ada tugas ke Jakarta direncanakan untuk satu hari saja sehingga membawa ransel yang berisi satu set pakaian, maka berangkatlah saya pada hari kamis, 5 Januari 2012 dari Palangkaraya ke Jakarta, rencana pada jam 14.00 ke Kementerian PU, karena tibanya cepat, maka saya pergi dulu ke Ratu Plaza untuk nyari pesanan anak-anak, nggak nyadar waktu sudah mendekati jam 14.00, begitu waktunya sudah dekat baru kaget. Mau pakai taxi pasti macet, ada ide pakai jasa ojek.

Benar..... Ojek melaju dengan cepat, melewati sela-sela mobil dan bis. Ngeri juga ikut Pak Ojek melaju, dengan santai Pak Ojek berkata "ini kendaraan anti macet". Sekitar lima menit memang benar sudah nyampe, menjelang dekat Kementerian PU tiba2 hujan lebat dan baguan atas baju saya basah kuyup. Saya berbisik ke Pak Ojek "kendaraannya betul anti macet tapi tidak anti hujan". Mau ke kantor tapi pakaian basah, untung di ransel ada kaos yang cuma dibawa sepasang (untungnya pakai kerah... He... He... Kalau tau Pak Menteri bisa dilarang masuk area kantor), pergi ke toilet dan ganti baju. Daripada basah kuyup malah ngga sopan.

Terpaksa setiap bertamu, harus repot menjelaskan keadaan "force Majeur" ini. Sorenya pulang ke penginapan, kira2 jam 22.30 badan terasa kedinginan tapi badan hangat, perut mual dan kepala pusing...... Daripada mati sendiri di kamar mendingan cari rumah sakit terdekat, sekalian mau periksa kenapa setiap sendi jika lama ngga digerakkan terasa agak sakit, kata om Posma di Bandung sih kena gejala reumatik.

Masuk lewat UGD dan orang2 pada heran koq ada pasien menyerahkan diri ke RS, apa boleh buat namanya juga sakit, ngga pernah bisa diprediksi kedatangannya. Setelah urusan "rumit" di pendaftaran selesai (self service he.... he....), baru disuruh baring di brankar, masuk bilik yang dibatasi dengan pasien lainnya dengan tirai kain. Di sebelah banyak keluarga pasien, sekilas saya lihat penapasannya dibantu dengan "pemompaan". Iseng nanya dengan suster, ternyata seorang mahasiswi kecelakaan menabrak pohon tumbang. Singkat cerita, saya dipasang infus dan "nginap" di RS dengan jabatan "radang usus".  Hari berikutnya isteri dan anak bungsu datang menemani, dan satu hari kemudian dokter dengan terpaksa mengijinkan pulang karena "pasiennya" maksa pulang.

Pada saat mau check out, ada seorang ibu (kemudian baru saya tau bahwa ibu ini mengurus ortunya persis sama2 dengan saya masuknya) bercerita bahwa mahasiswi yang kecelakaan disamping saya waktu di UGD mengalami retak tengkorak bagian depan, dimana retakannya mengenai otak, sehingga harus ditangani melalui operasi. Diinformasikan ibu tersebut bahwa biaya operasinya sangat mahal, itupun hasilnya fifty2, bisa gagal dan bisa berhasil, kalaupun berhasil katanya ngga normal seperti sedia kala. duh..... duhhh.... jika sudah kehendakNya tidak ada yang mustahil bagi Tuhan.
Semoga sembuh......
Jakarta, 8 Januari 2012
15.35 WIB

1 komentar:

  1. Turut berdukacita atas meninggalnya pasien tsb. Semoga keluarga diberikan kekuatan.
    http://metrotvnews.com/read/newsvideo/2012/01/12/143236/Arum-Ratna-Korban-Pohon-Tumbang-di-Jakarta-Meninggal

    BalasHapus