Pemasangan cincin di Gereja Hanggulan Sinta Palangkaraya, 8 September 2011 |
Pernikahan adalah salah satu momen yang sangat membahagiakan
dalam rangkaian kehidupan kita. Dalam prosesnya adalah persatuan dua pribadi
yang “berbeda”. Pada umumnya dalam mengarungi bahtera rumah tangga sudah pasti
menemui berbagai halangan, mulai riak-riak yang terkecil sampai dengan
gelombang-gelombang yang besar. Bagi bahtera yang memiliki nakhoda handal, awak
yang sehaluan dan berpegang pada kompas yang benar maka akan sampai ke tujuan
dengan selamat.
Menatap ke depan dengan Optimis |
Seringkali pada saat berhadapan dengan gelombang ada kalanya
semua penumpang menyerah dengan substansi alasan yang seragam yaitu “tidak
terdapat kecocokan” karena memimiliki pribadi yang “berbeda”.
Ya tentu saja,
pernikahan adalah sudah pasti “BERSATUNYA DUA ORANG YANG BERBEDA”, sehingga
semestinya sejak awal harus sudah disadari. "Potensi" persoalan ini sementara tertutupi oleh besarnya rasa kebahagiaan. Manakala rumah tangga sudah berjalan cukup panjang maka mulailah ujian-ujian tersebut datang.
Gubernur Kalimantan Tengah (Bapak A. TERAS NARANG, SH) berkenan datang memberikan doa restu |
Oleh karena itu carilah "kesamaan" untuk lebih mempererat satu sama lain dan carilah "perbedaan" untuk kebanggaan bersama.
Gunakanlah bahtera kesamaan dan perbedaan, satukanlah haluan dengan pimpinan Suami sebagai Nakhoda, Isteri dan anak-anak sebagai awak, dan Tuhan sebagai kompas yang terbaik di dalam perjalanan.
Melalui sedikit renungan diatas, kami sekeluarga dengan ini turut berbahagia dan mengucapkan selamat
menempuh hidup baru bagi adik sepupu kami MARK REYNALD NGABUT, S.STP, M.Si
dengan LILYANTIE, S.Th, M.Si teriring doa semoga berbahagia sampai akhir hayat.
Palangkaraya, 13 September 2011
Tidak ada komentar:
Posting Komentar