Rencana Bendungan Riam Jerawi terletak di Kabupaten Katingan, Provinsi Kalimantan Tengah. Sumber Air akan memanfaatkan aliran sungai Baraoi – Mendawai, yang merupakan sungai utama di Kabupaten Katingan yang direncanakan dengan mempertimbangkan aspek teknis (topografis dan geologi), letak daerah layanan, dan aspek kelestarian maka lokasi bendungan dipilih di daerah hulu, dengan Daerah Tangkapan Air berupa hutan.
DAERAH ALIRAN SUNGAI
Rencana bendungan Riam Jerawi memiliki Daerah Aliran Sungai (DAS) seluas 635,46 km2, dengan panjang sungai 21,106 km, kemiringan sungai rerata 0,216, lebar sungai 50 m – 100 m. Topografi DAS undulasi, dengan elevasi + 108 m s/d + 1000 m, Stasiun Hujan yang digunakan untuk analisa studi kelayakan adalah stasiun Kasongan, Batu Badinding, Tjilik Riwut dan Stasiun Klimatologi Tjilik Riwut
CURAH HUJAN
Berdasarkan pencatatan hujan dari Stasiun Hujan Kasongan dari tahun 1997 sampai dengan 2006 didapat data hujan tahunan sebesar 2.473,22 mm per tahun, jumlah hari hujan rerata 129 hari.
DEBIT BULANANDebit bulanan pada lokasi Bendungan Riam Jerawi berdasarkan metode F.J. Mock diperoleh data aliran rata-rata tahunan 970,235 juta m3, volume hujan rerata tahunan 1.835,2 juta m3, koefisisen runoff 0,53.
SEDIMENTASI
Dengan menggunakan parameter DAS dan data hujan Erosi DAS yang menjadi aliran, maka sedimentasi waduk yang dianalisis dengan metode USLE dan Soil Erosion Design Curve diperoleh data umur waduk bervariasi mulai 40 tahun – 140 tahun.
Metode USLE
§ Total sedimen potensial : 962.722 m3/tahun
§ Laju Sedimentasi : 1,515 mm/tahun
Metode Soil Erosion Design Curve
§ Total sedimen potensial : 2.382.975 m3/tahun
§ Sedimen Rate : 3,75 mm/tahun
Hasil Analisis digunakan
§ Laju Sedimentasi : 3,75 mm/tahun
§ Sedimen 100 tahun : 231,149 juta m3
§ Trap Effisiensi : 0,97 (brune)
Dalam menetapkan tinggi bendungan yang paling optimal maka dilakukan simulasi waduk yang ditetapkan berdasarkan kondisi topografi tapak bendungan, volume aktif waduk yang memberikan nilai output (daya paling optimum), berkaitan dengan umur waduk, tinggi bendungan yang memberikan nilai output (daya) paling optimum, tinggi bendungan yang memberikan nilai ekonomis (EIRR) paling optimum.
Potensi Tampungan Bendungan Riam Jerawi
Tampungan mati (100 th) : 231,149 juta m3
Hasil Optimasi Waduk
- Elev. MAN : +224 m
- Umur Waduk : 100 th
- Produksi : 389 MWH/hari
KAJIAN DAYA LISTRIK
Kondisi Muka air Waduk > + 215 m
Jam s/d Jam | Lama (jam) | Daya (MW) | Produksi Energi (MWH) | |
0 | 7 | 7 | 1 | 7 |
9 | 18 | 9 | 2 | 20 |
18 | 19 | 1 | 57 | 57 |
19 | 21 | 2 | 72 | 144 |
21 | 22 | 1 | 67 | 67 |
22 | 23 | 1 | 57 | 57 |
23 | 24 | 1 | 32 | 32 |
Total | 384 |
Jam s/d Jam | Lama (jam) | Daya (MW) | Produksi Energi (MWH) | |
0 | 7 | 7 | 1 | 7 |
9 | 18 | 9 | 4 | 36 |
18 | 19 | 1 | 31 | 31 |
19 | 21 | 2 | 46 | 92 |
21 | 22 | 1 | 41 | 41 |
22 | 23 | 1 | 31 | 31 |
23 | 24 | 1 | 6 | 6 |
Total | 244 |
CURAH HUJAN RANCANGAN
Hujan Rancangan di analisis dengan metode statistik, terpilih dengan sebaran Log Pearson III dan hujan Probable Maximum Precipitation (PMP) dimana curah hujan PMP dihitung berdasarkan persamaan Hersfield didapat curah hujan PMP sebesar 439,55 mm
No | Tr | Distribusi Log Person III |
1 | 1,25 | 60,691 |
2 | 2 | 106,751 |
3 | 5 | 132,259 |
4 | 10 | 148,262 |
5 | 25 | 167,738 |
6 | 50 | 181,804 |
7 | 100 | 195,583 |
8 | 1000 | 240,913 |
BANJIR RANCANGAN
Analisis hidrograf banjir dihitung dengan metode Empiris hidrograf satuan Nakayasu, Debit puncak Banjir adalah sebagai berikut :.
Kala Ulang (tahun) | Nakayasu (m3/det) |
Q 1 | 395,32 |
Q 2 | 987,39 |
Q 5 | 1.333,54 |
Q 10 | 1.555,98 |
Q 25 | 1.833,20 |
Q 50 | 2.059,82 |
Q 100 | 2.275,80 |
Q 1000 | 3.005,40 |
Q PMF | 6.252,11 |
PENELUSURAN BANJIR
Data teknis untuk perhitungan routing banjir yaitu :
§ Q yang dicoba yaitu Q 1000 dan Q PMF
§ Kurva tampungan Bendungan Riam Jerawi
§ Elevasi crest spillway yaitu + 224,00
§ Lebar kotor spillway (berdasarkan nilai ekonomis dan pertimbangan topografi) adalah 50 m
Level muka air banjir PMF +228,10 m ditambahkan tinggi jagaan untuk muka banjir PMF sebesar 1,5 m maka elevasi puncak bendungan + 229,60 m ~ +230.00 m.
HIDROGRAF Inflow – Outflow
DATA TEKNIS BENDUNGAN
Tipe | Timbunan Batu dengan inti tegak |
Elevasi puncak Bendungan | + 230,0 |
Lebar puncak Bendungan | 20 m |
Panjang puncak Bendungan | 1.300 m |
Kemiringan lereng hulu | 1 V : 2,5 H |
Kemiringan lereng hilir | 1 V : 2,2 H |
Mercu Tetap Ogee | 5 x 50 m |
Pintu Radial | 10 x 5 m |
Saluran peluncur (panjang x lebar) | 860 m x 110 m |
Kolam Olak | USBR Type III |
Zona 1 | Inti kedap air, 2.076.000 m3 |
Zona 2 | Lapisan filter, 673.000 m3 |
Zona 3 | Timbunan transisi |
Zona 4 | Zona Rock-fill, agak kasar, |
Zona 5 | Zona Rock-fill, kasar |
Zona 6 | Rip-rap, 333.000 m3 |
Timbunan Rock-fill 3, 4 dan 5 | 11.624.000 m3 |
Elevasi MAN | + 224,0 |
Elevasi MAB | + 228,10 |
Volume Tampungan Total | 720,117 juta m3 |
Volume Tampungan Aktif | 488, 968 juta m3 |
Volume Tampungan Mati | 231,149 juta m3 |
Daya terpasang | 2 x 36 MW |
DENAH BENDUNGAN RIAM JERAWI
TYPICAL TUBUH BENDUNGAN DAN PENAMPANG MEMANJANG
DENAH DAN POTONGAN MEMANJANG PELIMPAH
DENAH DAN POTONGAN MEMANJANG TEROWONG PENGELAK
DAN INTAKE
terima kasih bang infonya
BalasHapuspas banget data2nya bwt tugas konstruksi bendungan saya. . .